Hari minggu gini, bagi umat Kristiani, uda pada ke gereja belum? Kalo menurut seorang Pendeta, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak datang ke gereja KE-CU-A-LI melahirkan. :p So, uda pada gereja kan pastinya?
Well, gw baru pulang gereja nih...
En gw bersyukur sama satu Pendeta, namanya Pdt W, karena berkat dia gw mendapatkan dua hal:
- Gw jadi pengen ngeblog dan mengurus blog gw yang uda berdebu dan ada sarang laba-labanya ini. :d
- Gw jadi mendapatkan jawaban atas apa yang menimpa gw akhir-akhir ini
Nah, khotbah minggu ini SEBENARNYA temanya tentang keluarga. Berhubung gw datengnya ke kebaktian Pemuda dan dirasa masi sedikit pemuda yang uda merit, maka scope (ceilah bahasa gw scope cuy :-$ ) khotbah disempitkan menjadi PACARAN.
Waw, pacaran, tema yang "panas" dan tidak asing lagi.
Di awal khotbah Pak W berkata, "Yang uda pacaran disini berapa orang ayo ngacung!" Tentu pertanyaan yang tidak lazim ditanyakan di gereja. Tapi, inilah awal dari jawaban pertanyaan gw.
Beberapa pasangan ngacung dan pak W bertanya, "Kalian pingin menikah kan? Hayo siapa yang tidak pingin menikah??" yang disambut dengan gelak tawa jemaat. Pak W bertanya lagi kepada pemuda yang sial-banget-gara-gara-jujur-malah-dicecer-mulu,
"Kamu, kamu ingin nikah kan nantinya dengan pacar kamu kelak? Menurut kamu, apa tujuan kamu menikah nantinya?"
Keluarlah jawaban normatif dari sang pemuda,
"Untuk saling MELENGKAPI pak," kata si pemuda. Kalem.
Efeknya mantap. Satu gereja ketawa. :ngakak
Yak, bahkan pak W pun ketawa. Setelah puas, khotbah pun dilanjutkan dan dibahaslah sedikit tentang tujuan menikah. Dari yang bisa gw tangkap dengan iq gw, tujuan menikah itu TIDAK hanya terfokus pada memperpanjang keturunan, pingin punya teman bobo kalo malem, sampai alasan ekstrim, membahagiakan ORANGTUA. (Bingung gw, yang kawin dia apa bapaknya ya? :-?")
Nah, tujuan perkawinan yang tepat adalah untuk melakukan kehendak Tuhan, untuk kita bisa melakukan perintah Kristus supaya kita bisa saling mengasihi. Disini yang berperan adalah KASIH. Keluarga hendaknya menjadi oase dalam hidup orang yang ada di dalam keluarga tersebut. Nah, untuk sampai ke tahap itu perlu satu jenjang yang harus dilewatin. Itu dia yang orang-orang bilang dengan pacaran.
Pacaran itu apa sih? Mungkin banyak yang masi berpikir pacaran jangka pendek, yakni punya cowo/cewe buat ngobrol, temen nonton, temen malam minggu, temen berbagi perasaan, dll dst. Itu semua jangka pendek KARENA percayalah, itu bisa didapat dari siapapun!
Sementara pacaran yang tepat adalah PROSES (uda pasti ada enak, ada gak enak) dimana kedua insan berbeda jenis (HARUS) saling MENGENAL dan benar-benar saling MENGENAL untuk kemudian dapat masuk ke jenjang pernikahan. Apa yang harus dikenalin? Keluarganya? Kebiasaannya? Jumlah jerawatnya? Jawabannya adalah SEMUANYA. Mulai dari kebiasaan baiknya sampai buruknya, mulai dari sifat manisnya sampai busuknya. Semuanya. Tujuannya apa sih? Supaya kita betul-betul dapat membentuk suatu keluarga yang dikehendaki oleh Tuhan.
Kalo uda gini kan uda pacaran jangka panjang. Gak mungkin kita bisa dapet itu dari siapapun seperti yang diatas tadi. Mungkin lebih tepatnya, buat apa dapet itu dari siapapun selain dari pacar kita sendiri, toh kita nantinya cuma merit sama SATU orang kan?
Ya, inilah jawaban dari kebingungan gw saat ini. Ya, gw putus sama pacar gw. Gw heran, baru kali ini gw doa dan gw disuru putus. Ternyata emang pacaran yang gw jalanin selama ini masi belum ada tahap mengenal. Mungkin masi terfokus pada "masa muda, masa bahagia" which is nonsense banget buat gw. Bahagia tuh justru pas tua nanti, pas kita uda mendapat semuanya dari Tuhan, termasuk pasangan hidup kita kelak.
Kenapa saling mengenal itu perlu? Bagaimana caranya?
Hmm, ini sih kagak ada di khotbah, cuma kalo menurut gw pribadi, saling mengenal itu perlu supaya jangan sampai kita cerai gara-gara pintu kulkas, handuk yang gak digantung, atau pasta gigi. Supaya pasangan kita MEMANG pasangan yang dapat menjadi partner hidup kita kelak. Supaya kita udah tau karater pasangan kita di saat SUSAH, karena menurut gw semua orang itu SAMA BAIKNYA kalo lagi di keadaan SENANG tapi akan SANGAT BERBEDA-BEDA kalo dalam keadaan SUSAH.
Cara mengenal gimana?
Hmm, ini sih dikembalikan ke individu, cuma kalau cara "kesukaan" gw adalah dengan cari masalah sama pacar dan liat bagaimana reaksinya. Bukan cari masalah yang konyol dengan gw pura-pura selingkuh atau apa ya, tapi yaa dengan hal sederhana aja, misalnya ada perbedaan pendapat dan kebetulan rada gantung yang bener yang mana. Gw akan "sengaja" ngotot demi tau apa reaksi dia. Solutif atau reaktif. Peace-maker atau Mad-maker. Mature atau Childish. Caring atau Ignorance. Yap, efek sampingnya adalah gw akan jelek di mata pacar gw. Cuma sejauh ini, cara gw efektif dan gw jadi tau karakter pacar gw gimana. Dan percayalah, kalau lw emang tulus ngelakuinnya, lw gak akan jelek di mata pacar lw tapi justru terlihat dewasa.
En, yaa, sebagai klarifikasi (sekaligus promosi mungkin :p) BUKAN BERARTI kalo pacaran sama gw bakal susah mulu en berantem mulu. Ya kagak lah.. Gw juga senep kalo ada masalah mulu. TAPI bukan berarti HARUS seneng mulu kalo pacaran sama gw. Se-im-bang. Its maturity of mindset.
Satu lagi, bukan berarti gw adalah cowo paling dewasa atau gimana. Gak, gw gak munafik. Gw juga masi banyak kekurangan. Tapi gw bukan orang yang betah tinggal dalam kekurangan gw, tapi gimana gw mengubah semua kekurangan gw menjadi keunikan gw yang justru jadi kelebihan gw nantinya. Gw adalah orang yang mau belajar dan terus belajar, supaya jangan mengalah kepada yang namanya "emang-uda-gitu-nasibnya".
So there it is. Itulah jawaban Tuhan kenapa gw disuru putus oleh Nya. Supaya gw menggali lagi diri gw. Seperti kata pepatah, kenali dahulu dirimu sendiri sebelum mengenal orang lain. Mulai dulu dari diri gw. Setelah gw uda tau kelebihan dan kekurangan gw, barulah gw dapat mengenal lawan jenis gw yang akan jadi pendamping hidup gw kelak. Doa gw, semoga pacar gw nanti adalah istri gw kelak.
Amin. :beer
galatia 5:22
BalasHapusapa yang harus kamu lakukan dalam hidupmu
@Mr. G (yang gw uda tau siapa hehe)
BalasHapusNice one gan.. Thanks..
Berarti kalau belum ada rencana menikah, ga perlu pacaran ya??
BalasHapusYa jujur aja gak perlu. Untuk apa? Lebih baik sahabatan, berteman dan mengenal banyak orang sehingga tau banyak karakter manusia. Karena bisa aja ada kata putus pacar, tapi jarang banget gw denger putus sahabat. Btw thx 4 visit. :)
BalasHapusBaca buku I Kissed Dating Goodbye karangan Joshua Harits
BalasHapus