Pages

1.11.2010

Loves Need Sacrifice

Hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, gw bener-bener ngerti apa yang selama ini dirasain sama Haibara Ai terhadap Kudou Shinichi atau Edogawa Conan. Yap, bagi readersz yang seneng ato minimal pernah nonton/baca komik Detektif Conan, pasti tahu yang mana Conan (ya jelas lah) en yang mana Haibara Ai.


Haibara Ai/Shiho Miyano adalah mantan anggota berjubah hitam yang badannya juga ikutan mengecil akibat meminum APTX 4869 buatannya sendiri. Ya, Shiho selama di Organisasi adalah Professor sekaligus pengembang obat "abadi" bernama APTX 4869. Obat yang dirancang dengan efek mendadak yang diprogram untuk merusak sel tubuh, dan membuat sel-sel selain susunan syaraf, yakni tulang, otot, organ tubuh, dan rambut, mundur sampai masa kanak-kanak. Oke, postingan kali ini bukan mau ngebahas tentang Haibara dan obatnya, tapi mau ngebahas tentang perasaannya.

Beberapa adegan di komik maupun movie menunjukkan bahwa Haibara memiliki perasaan kepada Conan/Shinichi, tetapi dipendam olehnya. Kenapa? Haibara tidak kalah cantik, dia bahkan jenius. Tetapi dia tahu, Shinichi memiliki perasaan kepada Ran, meskipun dia belum mengungkapkannya, walaupun terkadang Shinichi sangat perhatian juga kepada Haibara. Seorang novelis fiksi Conan pernah melukiskan perasaan Haibara lewat sebuah quote
I Love you, Kudou Shinichi. But, I can't. Because I know that you've loved someone else. Loves need sacrifice, even though it cost myself. I'll always support you, be your partner, pray for your happiness, and love you in my heart. I love you.
Nice quote, huh? Yup, mengharukan memang. Haibara bekerja 24 jam 7 hari dalam seminggu untuk menemukan antidote, penawar APTX 4869, HANYA untuk mengembalikan Conan ke wujud Shinichi Kudou sehingga ia bisa bersama dengan Ran. Ya, seandainya Haibara egois, ingin memiliki Conan, ia bisa saja pura-pura kesandung, terus kepalanya kebentur tivi, en pura-pura hilang ingatan sehingga gak bisa membuat antidote. Tapi, gak gitu yang dia lakukan. Dia bekerja, hanya supaya orang yang dia cintai bisa bahagia. That's because of her love towards him.

I trully, really, understand her feeling. Ya, gw bener2 mengerti. Karena gw juga mengalaminya. Gw akhir-akhir ini suka sama seorang cewek. Bukan cuma suka lagi, gw uda sayang sama dia. Gw bener-bener menyayangi en mengasihinya semampu gw. Gw gak pengen dia ngalamin masa lalu yang pahit yang pernah dia alamin. Gw pengen ngejagain dia, ngelindungin dia, menyayangi dia. Seandainya dia menitikkan air mata, gw pengen itu adalah air mata kebahagiaan. Ya, gw sayang dia. Tapi, hari ini gw harus menerima kenyataannya. Seperti Haibara, hari ini gw harus menerima kenyataan bahwa dia udah suka sama orang lain, yang mungkin adalah belahan jiwanya. Saat gw mengetahui kenyataan itu, di kepala gw langsung terngiang-ngiang kata-kata diatas, "Loves Need Sacrifice". Gw pilih korbanin perasaan sayang gw ke dia, gw pilih menyimpan semuanya itu dalam hati gw, en terus ngedukung en ngesupport dia. Terus ngedoain kebahagiaan dia, meskipun pilihannya bukan gw.

No, I'm not giving up. Salah jika ada yang bilang Haibara nyerah karena gx sanggup nyaingin Ran. Salah juga jika ada yang bilang gw nyerah. I'm not giving up. I'm not surrender. Ada satu hal yang uda menjadi prinsip hidup gw, "Perasaan manusia gak bisa dipaksain." Gw gak mau maksain perasaan gw ke dia yang akhirnya membuat dia dilema atau bingung. Kan uda gw tulis di atas, kalo Gw.Pengen.Dia.Bahagia. Apakah bahagia sama dengan bingung? Gak kan. Gw gak mau itu terjadi, apalagi sama orang yang gw sayang.

Seandainya Shinichi milih Haibara. Well, emang sih gak ada yang mustahil. Kalo kata temen gw Nothing's Impossible. Haibara pasti bakal sangat seneng, karena perjuangannya gak sia-sia, karena perasaannya terbalas. Tapi HANYA kalau Shinichi gak terpaksa milih Haibara. Seperti gw, gw pasti seneng banget en gak kan gw sia-siain kalo emang dia akhirnya milih gw. Tapi gw gak pengen itu karena terpaksa. Gw pengen itu karena dia juga sayang sama gw, seperti gw sayang dia.

Siapapun pilihanmu, percayalah, aku terus mengharapkan engkau bahagia. :') Karena meskipun sebentar, kamu uda mengisi hatiku yang terdalam.

I Love You, not like a brother loves his sister, not like a father loves his daughter, but like a MAN loves his beloved WOMAN.



Tribute to M.S.A.S

2 komentar:

  1. buset... lagi mellow banget, om...
    Tapi yang lo tulis kali ini memang bener banget. truth hurts, ain't it?

    BalasHapus
  2. haha iya nih lagi metal gw, mellow total.
    Yup, sometimes truth makes us hurt, but it's better than know nothing. :)

    BalasHapus